Minggu, 13 Oktober 2013

Ganja Gun BUKAN Bob Marley

By : Ras Muhamad RI


Bob Marley dengan Chalicenya. Chalice adalah alat meditasi pergerakan Rastafari yang bisa ditelusuri akar pengunaanya ke Hinduisme aliran Sadhu (/Gimbal/Dreadlock juga). Konon saat "MahaGuru" Ras Leonard Howell, Rastaman pertama yang menaman fondasi-fondasi Pergerakan Rastafari setelah Marcus Garvey, Ras Howell belajar meditasi dan peningkatan spiritual oleh para Hindu di Jamaika.

Saat Chalice dihisap dengan konsumsi kanabis, para Hindu Sadhu mengucapkan berbagai mantera "Jai Shiva !" "Jai Vishnu!". Namun Ras Howell melihat bahwa Rastafari sebagai gerakan identitas
dan penemuan kembali bangsa kulit hitam tidak cocok baginya mengucapkan "Jai Vishnu". Maka itu sosok "Vishnu"/Wisnu ditemukan di figur Kaisar Haile Selassie I Ethiopia, Raja dari kerajaan tertua Afrika yang dibangun oleh pernikahan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis/Sheba/Makeda. Nama Haile Selassie pun sebelum naik tahta menjadi Raja segala Raja Afrika adalah Ras Tafari.

"Jai Vishnu" menjadi "JAI Rastafari" lantas "JAH Ras Tafari". Bob Marley sangat yakin dengan praktek kanabis sebagai alat pencerahan namun TIDAK ADA Doktrin bahwa semua Rastaman dalam pergerakan Rastafari wajib menggunakannya.
seperti Mutabaruka dan juga Garnett Silk yang tidak menggunakan ganja dan tidak berkampanye soal Ganja ]dalam Reggae. Karena Reggae bukanlah ganja dan ganja bukan Reggae !!!

Seperti lagu "Ganja Gun" yang disangka lagunya Bob Marley. Dalam kenyataan lagu "Ganja Gun" adalah lagu milik band dari California bernama GUERILLA FINGA ! Lagu 'Ganja Gun' diciptakan tahun 2001, 20 tahun setelah wafatnya Bob Marley.

Namun lirik "Ganja Gun" sangat bertolak belakang dengan apa yang Bob Marley katakan.
Bunyi lirik "Ganja Gun"
"im gonna smoke the ganja til i go blind"
"ku ingin hisap ganja hingga pandangaku buta"

padahal Bob Marley mengatakan baginya praktek kanabis mencerahkan DIRINYA bukan membutakan dirinya. tentu ini berlaku bagi masing-masing yang tahu akibat (hukum, kesehatan dll.) dari konsumsi ganja, ganja bukan untuk semua.

bahkan Bob Marley pernah meluruskan saat ia ditanya apa ia menggunakan ganja. Ia ucap "Ia saya menggunakannya namun TOO MUCH OF ANYTHING IS NOT GOOD FOR YOU..." yang maksudnya terlalu banyak hal apapun akan merugikan bagi dirimu.

Putra Kandungnya, Ziggi Marley pun mengatakan "sangat membahayakan bagi otak bila anda seorang remaja dan mengkonsumsi Ganja."

Lantas bagaikan "Peace Pipe" Pipa perdamaian yang digunakan para mistis Indian untuk mendapatkan "wahyu". Begitu juga bagi pergerakan Rastafari. "Level of Consciousness" Peningkatan Kesadaran dan meditasi.
namun kembali lagi, Ganja bukan alat rekreasi "baks donk" hura-hura, pesta-pora otak kosong.
Seberapa banyak saudara-saudara kita yang konsumsi kanabis namun ditemani "Anggur Merah" yang sebenarnya minuman keras seperti itu
sangat merusak ginjal dan tubuh. Bob Marley pun mengatakan "Alcohol is destruction" dan "Honey for my strong drink".
"Alkohol adalah pembawa kehancuran" dan "Madu adalah minuman kerasku".

Di sejarah Reggae seorang musisi (luar Indonesia) tidak pernah meninggal akibat Overdosis atau Narkoba.
Dan Bob Marley pun tidak meninggal karena Overdosis, ia wafat dari penyakit kanker kulit !!!


ingin menggunakan ganja sebagai alat rekreasi dan hiburan, sadar lah hukum masih berlaku di Indonesia.
bahkan di Jamaika, anda tidak bebas menggunakan ganja.
dikatakan menghisap ganja secara terbuka adalah hal yang menyerembet ke dalam bahaya. anda bisa dipukuli, diciduk bahkan ditembak oleh polisi.

Contoh seperti Peter Tosh yang dipukuli oleh polisi selama 3 jam tak terhenti setelah membakar ganja di hadapan Perdana Menteri saat One Love Peace Concert 1977. Begitu kerasnya beliau dipukuli dengan sepatu boot dan pistol polisi, beberapa rambut gimbalnya lepas karena kulit kepalanya robek.

demikian, sadarlah akibat penggunaan. jangan dikaitkan Reggae dengan ganja sebagai komoditas komersial untuk penjualan imej.

Keadilan, Pendidikan layak, Kesehatan layak, pekerjaan layak, pembangunan mentalitas dan jiwa bangsa yang kami harus utamakan. Toleransi, kecerdasan, bebas berhak untuk berkeyakinan dan berpikir sesuai jati diri dan kehendak hati adalah inti "PERDAMAIAN" dalam musik Reggae yang harus disadarkan di Indonesia.


Ganja Gun bukan Bob Marley.
Ganja bukan Reggae !
Reggae bukan Ganja !!!

Terima kasih bagi saudara @vahdat
yang telah memberi berbagai referensi soal Ras Leonard Howell.

SALAM DAMAI !

"Musik Reggae adalah musik hati nurani manusia" - Bob Marley

follow twitter : @rasmuhamadri *dikaji langsung oleh Duta Reggae Indonesia, Ras Muhamad tanpa menerjemahkan sumber wikipedia ! 

1 komentar: