by : Wiwiet UteQz RastafariaKingstone & Joe Roots Reggae
Tapi saya ingin membahas masalah wanita & reggae, Reggae sangat jelas adalah nama genre music, banyak kita temukan music aliran reggae di Indonesia dan diluar negeri, dengan lirik-lirik yang sangat kritis, yang Rebel/berontak menolak penindasan dan pembodohan atau bahkan lirik-lirik yang bicara soal cinta dan mabuk-mabukan. Lalu ada banyak juga lirik-lirik yang terkesan mengecilkan peranan wanita pada umumnya. Music Reggae di Indonesia pun berevolusi dan liriknya menarik , menurut saya ini bukan hanya sekedar bomming dan akan bomming, namun ini lah jiwa Reggae yang menyuarakan tentang kondisi real lingkungan kita dengan sepenuh jiwa. Saya juga penikmat music, saya pun seorang wanita. Saya belajar & memahami dari lyrics music reggae yang ada di Indonesia dan juga dari luar karena menurut saya penuh makna.
Bicara masalah Reggae gak akan ada selesainya karena saya yakin hanya penikmat sejati yang bakal dapat soulnya (Jiwa) apa & bagaimana reggae itu yang sebenarnya karena sudah sangat jelas pengertian reggae itu sendiri apa banyak sudah tulisan-tulisan atau info-info tentang apa itu reggae sebenarnya? Bukan saja hanya Genre music saja apalagi buat gaya-gayaan, Yoman, Yessa. Uyee, dll. Parahnya lagi mabok-mabokan, ngisep ganja, alcohol bahkan sex bebas !! Repotnya di balik hingar bingar music Reggae itu sendiri stigma yang melekat pada para penggemar music Regggae maupun Reggaeman atau pelaku dan pecinta reggae itu sendiri banyak yang salah mengartikannya dengan cara beganjo , mabuk-mabukan dsb. Pemahaman yang sempit tentang reggae lah akhirnya menyebabkan stigma bahwa reggae, rasta dan ganja itu harus saling melekat. Dasarnya ini karena kata Rastafarian itu sering salah diartikan dengan pengisap ganja dan bergaya hidup tanpa tujuan, sebenarnya tidak semua penggemar reggae adalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus menyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley dan musisi lain dari Jamaica yang membawa genre musik tersebut semakin mendunia sebagian besar adalah penganut Rastafarian yang taat.
Ini hanya sekedar pengalaman saya saja sebenarnya.. Saya adalah seorang wanita dan Penikmat music Reggae. Tidak heran pemikiran orang di luar sana atau kita katakan saja dengan si bukan penikmat reggae, mereka banyak yang menganggap Reggae hanya gaya-gayaan, urak-urakan, ngegembel yaitu paling parahnya ngisep ganja, alcohol dan lain-lain atau dengan kata lain hanya sekedar untuk mabok-mabokan dan santai santai di pinggir pantai dan akhirnya melekat juga pada wanita yang menyukai musik reggae tersebut. Saya hanya bisa tertawa dan tidak bisa menyalahkan mereka yang punya pikiran macam itu, menurut saya wajar-wajar saja punya pemikiran seperti apa karena mereka melihat kenyataan yang ada di mana Reggae serta penikmat nya melakukan hal seperti itu, syah-syah saja apa yang mereka katakan. Memang kenyataannya mau bagaimana lagi? Apalagi wanita sebagai penikmat reggae dikatakan Rusak dan akhirnya ikut-ikutan muncul anggapan bahwa wanita dengan dandanan reggae atau penggemar music reggae adalah wanita yang doyan pake ganja, mabuk-mabukan dan jugdemen lainnya.
Tapi tunggu dulu, mari kita lihat bagaimana reggae dan wanita pecinta reggae itu sebenarnya. Reggae dan penikmat seni music yang satu ini, baik wanita atau laki-laki tak semuanya seperti itu, harus dekat dengan Ganja, dan Rastafarian. Bahkan saya pun gak tau jenis-jenis minuman, atau jenis obat-obatan terlarang, lihat daun ganja secara langsung atau nyata pun saya tak pernah. Jadi kalo di bilang Reggae dan Wanita penikmat music reggae itu rusak, Reggae dan wanita seperti apa dulu ? karena penikmat sejati dan Reggae sejati yang tau apa dan bagaimana itu Reggae yang sebenarnya tanpa kita harus judge sesuatu tanpa kita ketahui dulu. Hayoo tolong di resapi apa dan bagaimana Reggae itu sendiri. Seperti pengertian Reggae yang saya tulis di atas itu sudah mewakili sekian definisi tentang Reggae, serta wanita dalam Reggae itu sendiri.
Bob Marley pun sebenernya sangat menghargai seorang wanita, dia membuat lagu “No Woman No Cry” sebagai bentuk ekspresinya dan kasih sayangnya terhadap seorang wanita. Namun sayangnya bahwa di sini, di Negara ini, lagu itu justru di pahami sebagai sebuah sindiran terhadap wanita, tidak banyak yang mengetahui apa makna dari lagu itu, baik para pelaku reggaenya sendiri apalagi pecinta reggae di Negara ini. Makna dari lagu Bob Marley yang paling terkenal tersebut sebenernya adalah sebuah cerita dari Bob Marley tentang kondisi real di negaranya pada saat itu, bagaimana wanita hanya di anggap sebagai manusia yang lemah dan hanya cocok untuk pekerjaan rumah tangga saja. No woman No cry itu sebenarnya adalah dari kata Dont woman, Dont cry, atau bisa di artikan, “Jangan, Jangan lah kau menangis wanita”. Dari judulnya saja terlihat bagaimana kepedulian marley terhadap wanita, dia tak ingin melihat wanita terus bersedih. Apalagi dari liriknya, terlihat jelas dia berkata, Little woman, don’t shed no tears, no woman, no cry”, Hey wanita, jangan bersedih dan jangan meneteskan air mata, Jangan wanita, jangan menangis”.
Saya pernah membaca status seseorang di sebuah grup reggae yang katanya terbesar di Indonesia dengan lebih dari 5000 orang anggota, ada seorang cewe kelihatannya masih ABG atau alay yang update status tentang bagaimana dia di khianati pacarnya dan akhirnya cowonya minta maaf dengan mengatakan bahwa “ANAK REGGAE ITU TIDAK BOLEH SAKIT HATI”, wah wah, gawat betul ini sudah. Bagaimana mungkin cowo itu bawa-bawa reggae untuk menjustifikasi kelakuan jahatnya terhadap pacarnya yang tak tau apa-apa tentang reggae dan hanya mencintai reggae sebagai musik, mungkin karna pacarnya suka reggae dan suka mabok-mabokan. Tak hanya disitu, bahkan pelaku reggae pun akhirnya ikut-ikutan mengecilkan peranan seorang wanita dalam lirik-lirik lagunya. Wanita hanya diajadikan objek untuk bersenang-senang saja, lihat saja video-video klip band-band reggae yang akhirnya menggunakan wanita sebagai figuran saja, dengan bangganya mereka menari-menari di kelilingi wanita-wanita cantik, diajak ke pantai, joget-joget dan dalam lirik mereka pun akhirnya bercerita bagaimana mereka mengejar-ngejar bidadari pirang di pinggir pantai. Pernah ada kawan saya yang bercerita bagaimana dia di dekatin oleh seorang musisi reggae terkenal atau player dari musisi terkenal yang ngajak teman saya kencan, namun karena di tolak dia marah-marah dengan ngata-ngatain teman saya itu sok cantik dan dia mengatakan bahwa dia adalah artis terkenal bahkan 10 cewe yang lebih cantik pun bisa dia dapatkan. Tapi mungkin ini tidak hanya terjadi di reggae saja, bahkan di aliran music lain juga.
Seharusnya kita lebih bijak dalam menggali segala hal, reggae itu bicara tentang segala hal, tenatang persamaan hak, Peter Tosh mantan gitaris the wailers mengatakan, “ Aku tak ingin damai, aku ingin kan persamaan hak dan keadilan”, ya persamaan hak dan keadilan, persamaan hak itu juga adalah persamaan hak bagi wanita dan keadilan terhadap wanita. Kita sebaiknya juga memilah-milah mana yang baik dan tidak, bahkan terhadap reggae dan Bob Marley sekalipun, saya tidak setuju ketika Marley pernah mengatakan, bahwa "Me never believe in marriage that much...marriage is a trap to control me; woman is a coward. Man strong ;" ** aku tak terlalu percaya dgn pernikahan, menikah adalah perangkap utk mengontrol aku, wanita penakut dan laki-laki kuat.** Itulah mungkin kenapa Marley berpoligami, bukan rahasia dia memiliki banyak istri, Wanita tidak selamanya penakut, sudah banyak contoh bagaimana wanita itu bisa sangat berani dan Keras, lihat saja Margareth Thatcher, bekas perdana menteri inggris yang di gelari Iron Lady, atau si Wanita bertangan besi karena ketegasan dia. Atau ibu Kartini pahlawan kiita yang sangat cerdas untuk menyuarakan persamaan hak dan cita-cita dia untuk membuat wanita-wanita menjadi pintar dan berguna tidak hanya untuk urusan dapur. Ah tak usahlah kita bahas bagaimana wanita itu bias setangguh batu karang dan memimpin bahkan bias lebih hebat dari pria. Tapi jangan terlalu menuduh Marley mengecilkan wanita, dia juga pernah mengatakan : Do you admire any women? Dat woman in America. Angela Davis. A woman like that who defends something; me can appreciate that.** Apakah kau kau pengagum wanita, wanita itu di amerika, Angela Davis. Seorang wanita yang mempertahankan sesuatu. Aku bisa menghormatinya. (Angela davis adalah aktivis di amerika yang menyuarakan hak-hak sipil dengan gerakannya yang terkenal dengan nama Black Panther Party). Klo di Indonesia coba dengarkan saja lagunya Brotha Ras Muhamad “a letter to mama” yang baru saja dibagikan secara gratis di internet oleh brotha Ras Muhamad sendiri. Atau cerita fakta tentang seorang kawan kami “Keylanya Reggae” seorang wanita berjilbab yang dengan penuh cinta sangat peduli terhadap reggae dan kawan-kawannya pecinta reggae, dia mempunyai mimpi tentang reggae-reggae religi yang sesuai dengan keimanan dia dan budaya Indonesia (silahkan simak surat-surat atau tulisan brotha Joe roots reggae untuk almarhum Keylanya Reggae). Atau dengarkan saja lagu-lagu artis reggae wanita pendatang baru dari jerman itu, Sara Lugo, dia bicara juga tentang kemanusian, dan banyak hal-hal positif yang dia suarakan lewat lagu-lagunya.
Dan yang paling hebat kawan-kawan lihat saja bagaimana perjuangan Rita Marley saat ini, dia mendirikan Rita Marley Foundation, yang berafiliasi dengan Bob Marley Foundation, untuk menyelengarakan Bob Marley forum, acara tahunan yang di gelar di Negara-negara afrika, di isi oleh kaum intelektual dari kalangan akademisi, artis, pemerhati dan aktivis-aktivis kemanusiaan dari seluruh dunia, yang menyerukan persatuan bangsa-bangsa afrika dan seluruh dunia untuk mengatasi kemiskinan, kelaparan dan segala diskriminasi dalam bentuk baru. Rita Marley, menjadi seorang wanita tangguh yang sangat di segani baik di Jamaica sendiri maupun dunia, kekuatan hati dia untuk menerima segala konsekwensi sejak dulu bersama Bob Marley, bahkan membesarkan anak-anak marley yang bukan dari rahimnya sendiri tanpa sedikitpun membeda-bedakan anak kandungnya maupun bukan. Dia curhat bagaimana dia menjalani kehidupan nya dengan marley dalam sebuah Buku yg berjudul, “No Woman No Cry: My Life With Bob Marley” dan kemudian dijadikan sebuah film namun sayangnya belum pernah saya baca dan tonton karena tidak tau apakah itu masuk ke Indonesia atau tidak, saya hanya membaca sinopsisnya di Internet saja. Namun dari penelusuran berita-berita resmi berdasarkan fakta di internet, paling tidak dari situ akan terlihat bagaimana seorang Rita Marley di tempa menjadi wanita yang tangguh dan kuat dalam mengatasi segala permasalahan hidupnya bersama Bob Marley, itulah kenapa dia mendirikan Rita Marley Foundation untuk meneruskan perjuangan Bob Marley demi kemanusiaan di seluruh Dunia. Bulan Februari 2011 kemaren baru saja Rita Marley Foundation dan Bob Marley Foundation mengadakan Bob Marley forum di Ghana dengan Tema, “So Much Trouble In the world, Give A little” yang di ambil dari lagu Bob Marley. “Begitu banyak permasalahan di dunia, Berikanlah walau hanya Sedikit.”
Jadi sekarang tinggal bagaimana kita menjalani nya saja, kembali bagaimana kita dan wanita itu sendiri yang menjalankannya, bukannya hanya Cuma ikut-ikutan “gue rasta, gue penikmat reggae, gue make loh” Hahahaha… bukan, bukan itu yang sebenarnya !! hayoo bergaul ambil baik serta positifnya jangan ikutin jeleknya saja.. Owh iya ini dia pengertian yang sebenarnya Rasta itu begini lowh sebagai tambahan saja untuk pelajaran selanjutnya, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran Rastafarian. Klo soal ganja, itu adalah kepercayaan agama mereka sebagai alat meditatif mereka, sama kayak kemenyan klo dalam ke jawen jawa. Rastafarian juga mengajarkan untuk pencarian kebenaran terhadap diri sendiri dan orang-orang lain demi kemanusiaan. Sudah jelas bukan?
Reggae gak harus Rasta, Rasta gak harus Reggae !! Reggae & Wanita dan pecinta juga bukan sesuatu yang Rusak. Kembali pada kita sendiri saja bagaimana kita memaknai semuanya. Saya tak ingin sebagai penikmat saja namun saya ingin membuktikan pada orang-orang, wanita penikmat reggae gak rusak, gak make, gak mabok !! Ini sebagai semangat saya dan sebisa mungkin saya akan buktikan. Boleh Tanya pada teman-teman saya juga, saya wanita gak menghisap rokok atau mabok. Jenis minuman saja saya gak tahu, bukan itu saja masuk club malam pun saya tidak pernah, saya gak mau mencoba dan hidup saya punya aturan buat kedepan, hidup bukan buat senang-senang dan untuk saat ini saja. Apalagi buat hal-hal perusak moral seperti itu, Inilah Reggae dan wanita yang saya pahami, saya menikmati musiknya serta makna Lyric yang terkandung di dalamnya, bukan GAYA nya.. Inilah Reggae yang saya kenal dengan lyrics yang sangat kritis, yang peduli dengan sesamanya tanpa melihat ras, suku, pendidikan serta agama dan juga gender. Karena kita smua one soul, one heart, sama rasa sama rasta. Kalimat ini yang jadi tuntunan serta menatap hidup kedepan jauh lebih baik dengan reggae serta gaya ku tanpa harus mengikuti hal yang buruknya. Seperti Amtenar bilang “santai saja dengan gayamu nikmati hidup yang kau mengerti”. Hidup memang harus memilih & hidup adalah pilihan begitu juga dengan musikmu.
Tetap cintai music reggaemu, yakini pada dirimu sendiri ini adalah music mu, sehingga kamu akan mendapatkan soul dan makna Reggae itu sebenranya, yang tidak dengan hal yang negatifnya.
BIG RESPECT,
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHhahahahaha ini yg di tunggu-tunggu dari kemaren :D
BalasHapusrequest donk anggapan tentang rastafari
@mas awan : SUKSES!!!
sukses.... aminnnn.......
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKenapa banyak reggae yang rambutnya gimbal, itu bersejarah dari kaum rastafari yang mengharamkan potong rambut, sekarang lebih dikenal sbg Rastafara, buat artikel sejarahnya juga gan biar joss
BalasHapushttp://eplaymusic24.blogspot.co.id/
Mantappppppp.
BalasHapus