awan jahfari: GREGORY ISAACS

Meskipun tipis suaranya, kadang-kadang tegang, Gregory Isaacs adalah salah satu dari penyanyi reggae terbesar, menguasai kalimat sindiran halus dan licik yang beberapa disuarakan di hitsnya dan paling terkenal di blantika musik dunia. Seorang artis yang produktif dalam berkarya, Isaacs telah menulis lagu kebangsaan klasik yang mengakar dan persona nya selalu berbelok antara kedua kutub kesadaran: Rastaman dan put-upon loverman.

Tetapi tidak peduli sisi mana Isaacs memanifestasikan dirinya di atas panggung, dia seorang pemain yang memukau, mengemudikan banyak orang untuk bergerak dari gerakan terkecil pun. Untuk itu ia dijuluki sebagai "The Cool Ruler" dan merupakan salah seorang yang favorit dan dicintai khalayak Jamaika, yang telah terjebak dengan setia sebagai penyanyi bahkan semua gejolak kehidupan pribadinya dipengaruhi oleh jalan musiknya.

Singgel solo pertama Isaacs yaitu, "Another Heartache" pada tahun 1969. Dia mencetak hits besar pertamanya pada tahun 1973 dengan "All I Have Is Love" dan "My Only Lover" tercipta ketika dia patah hati dan terbelenggu oleh romantisme di Kingston. Sekitar waktu yang sama, Isaacs mendirikan label "African Museum" dan mulai merekam "conscious". Dia membahas kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi di Jamaika seperti, "Innocent People Cry", "Thief A Man" dan "Black A Kill Black" Puncaknya dari arah ini pada 1977 dengan di cetaknya satu album penuh.

Musisi internasional ini semakin matang dijalurnya ketika dia menandatangani kontrak pada tahun 1978 sebagai aktor dalam film "Rocker's" dan lagunya pun dijadikan salah satu soundtrack dalam film tersebut. lagu yang dibawakannya yaitu "Slavemaster". Pada 1990-an label African Museum terus merilis semua musik Isaacs, dan banyak seniman baru yang telah ia hasilkan.

Kecanduan narkoba Isaacs 'memiliki dampak besar pada suaranya, dampak lainnya yaiti sebagian besar giginya rontok. Dari kecanduannya pada narkoba, pada 2007 Isaacs berkomentar, "Drugs are a debasing weapon. It was the greatest college ever, but the most expensive school fee ever paid – the Cocaine High School. I learnt everything, and now I've put it on the side."

Pada tahun 2008, setelah sekitar 40 tahun sebagai artis rekaman, Isaacs merilis album studio baru "Brand New Me", yang dinominasikan untuk Grammy Awards untuk tahun 2010. Album ini mendapat review positif dari kritikus, seperti ulasan ini dari Vibes Reggae: "Gregory is back, and how! 'Brand New Me' is a very suitable album title for the cool ruler's new album. He is back in a different style, more or less like we were used to from this great 'lovers & roots' artist" Hal ini diikuti pada tahun 2009 oleh album "My Kind Of Lady". Setelah pertempuran panjang dengan kanker paru-paru, Isaacs meninggal pada 25 Oktober 2010 di rumahnya di London selatan. Sebuah acara peringatan diadakan pada 20 November di Kingston Pusat Indoor Olahraga Nasional, termasuk penghargaan musik dari seniman termasuk Lloyd Parks and We the People Band, Ken Boothe, Freddie McGregor, Shaggy, Judy Mowatt, Mavado, The Tamlins and Bongo Herman, sebelum jenazahnya dikebumikan. Satu lagi dunia kehilangan musisi Reggae hebat, dan karyanya tak akan pernah padam dihati pecintanya.

Album Gregory Isaacs :

Lebih dari 500 Gregory Isaacs album telah dirilis selama karirnya, banyak yang kompilasi. Studio album dari bahan asli tercantum di bawah ini:

In Person (1975) Trojan